Bab I Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Mimpi merupakan suatu fenomena yang pasti dialami oleh setiap orang.
Namun, tidak semua orang dapat mengerti apa definisi dari mimpi yang
sebenarnya. Banyak orang yang mengkaitkan mimpi dengan hal-hal yang tidak logis,
padahal mimpi hanyalah salah satu jenis aktivitas alam bawah sadar yang
melibatkan indra-indra dalam tubuh manusia. Sebagai salah satu aktivitas alam
bawah sadar, mimpi mempunyai prosesnya sendiri dalam tidur seseorang.
Kebebasan dalam bermimpi merupakan hak semua orang. Tapi dalam
kebebasan itupun ternyata kita masih memiliki keterbatasan. Buktinya, meskipun
bebas bermimpi, hingga saat ini kita belum bisa bebas menentukan mau mimpi apa
malam ini. Yang bisa kita perbuat hanyalah mengkaji atau menganalisa mimpi
meskipun tidak serumit yang dilakukan oleh para ahli.
Mimpi pun bermacam-macam dan uniknya tidak akan sama satu sama lain
walaupun tidurnya bersampingan sekalipun. Namun, dikatakan salah kalau mengira
mimpi antara pria dan wanita mempunyai gambaran sama. Kita pun belum tentu bisa mewujudkan mimpi
menjadi kenyataan. Tapi sulit sekali dipungkiri bahwa mimpi memiliki kaitan
dengan dunia nyata. Sejauh mana kaitannya, belum ada yang dapat memastikan.
Dibalik misteri terjadinya mimpi, ternyata mimpi memiliki begitu
banyak manfaat. Manfaat yang berpengaruh
bagi psikis maupun fungsi tubuh
seseorang.Dan mimpi juga dapat membawa pengaruh buruk pada beberapa orang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.
Apa
pengertian mimpi?
2.
Bagaimana
proses terjadinya mimpi?
3.
Apa
perbedaan gambaran mimpi pada pria dan wanita?
4.
Apa
pengaruh positif dari mimpi?
5.
Apa
pengaruh negative dari mimpi?
1.3 Tujuan
Pembaca diharapkan
dapat mengetahui hal-hal seputar mimpi mulai
dari pengertian, proses, hingga dampak yang ditimbulkan mimpi setelah membaca
karya tulis ini.
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Mimpi
Menurut Davit Foulkes, Ph. D. mimpi merupakan salah satu jenis
aktivitas alam bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran,
perasaan, atau indra-indra lain dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai
gerakan mata yang cepat (rapid eye movement / REM sleep). Dalam mimpi ini,
faktor kemampuan otak menjadi pemeran utama.
Mimpi
adalah salah satu wujud komunikasi antara tubuh, pikiran, dan jiwa kita.
Sebenarnya, sepanjang waktu kita bermimpi, termasuk pada saat kita sadar atau
bangun. Hanya saja, proses tersebut berlangsung di alam bawah sadar kita
sehingga kita tidak menyadarinya.
Kejadian
dalam mimpi sendiri biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata dan juga di
luar kontrol sang pemimpi. Pengecualian adalah mimpi yang disebut dengan lucid
dreaming dimana pada kondisi tersebut, si pemimpi sadar bahwa ia sedang
bermimpi dan terkadang dapat turut mempengaruhi lingkungan atau situasi yang
terjadi dalam mimpi tersebut.
Dalam
ilmu psikologi, mimpi sebagai kegiatan alam bawah sadar termasuk dalam ranah
psikoanalisis. Sementara ilmu yang khusus dalam mempelajari mimpi disebut
dengan oneirologi.
2.2 Proses Terjadinya Mimpi
Terjadinya
mimpi disebabkan oleh reaksi aneh pikiran yang terjaga antara sadar dan tidak
sadar. Saat terlelap, kita mengalami beberapa tingkatan tidur. Tahapan
tidur panjang yang pertama adalah saat kita benar-benar beristirahat, saat
itulah kita dianggap mati secara literal oleh dunia luar. Pada saat Rapid Eye
Movement (REM), kita pun mulai bermimpi. REM terjadi sekitar lima kali dalam
periode 8 jam. Tapi karena kita biasanya terbangun setelah fase REM terakhir,nbiasanyanhanyanmimpinterakhirlahnyangnbisandiingat.
2.3
Perbedaan Gambaran Antara Mimpi Pria dan Wanita
Ø Wanita & Mimpinya
Beberapa penelitian yang dilakukan menyangkut mimpi
membuktikan kalau para wanita memiliki mimpi yang lebih beragam dan penuh warna
jika dibandingkan denganpria . Penjelasan yang masuk akal adalah kenyataan
bahwa wanita memiliki retina yang lebih sensitif terhadap warna jika
dibandingkan pria. Sehingga warna-warna tersebutpun cenderungmmunculmdanmmewarnaimmimpimmereka.
Lebih dari itu, mimpi wanita dapat lebih berwarna karena wanita adalah makhluk yang senang berimajinasi dan memiliki khayalan yang lebih jika dibandingkan pria. Bahkan wanitapun dapat mendengarkan musik dalam mimpinya.
Lebih dari itu, mimpi wanita dapat lebih berwarna karena wanita adalah makhluk yang senang berimajinasi dan memiliki khayalan yang lebih jika dibandingkan pria. Bahkan wanitapun dapat mendengarkan musik dalam mimpinya.
Mimpi wanita biasanya lebih banyak diisi oleh kehadiran orang-orang terdekat. Ini semua karena tingkat kelelapan tidur yang lebih ringan daripada pria sehingga mimpinya pun masih banyak yangvberhubunganmdenganmpengalamannyamsehari-hari.
Ø Pria
dan Mimpinya
Mimpi
pria cenderung lebih aktif dengan melakukan banyak aktivitas. Pria lebih banyak
mengalami mimpi yang bertema tentang pekerjaan, kompetisi, status sosial,
reputasi, uang dan posisi. Itu semua merupakan refleksi dari kepribadian pria
yang lebih banyak berhubungan dengan kehidupan pribadi dan egonya. Bahkan
keinginan untuk menjadi orang terkenal justru lebih sering muncul dalam mimpi
pria jika dibandingan wanita.
2.4 Pengaruh Positif Mimpi
Peneliti dari
Fakultas Kedokteran, Universitas Havard, percaya tidur dan bermimpi usai
belajar sesuatu akan membantu otak untuk beradaptasikan kemampuan berpikir
sesuai dengan bidang yang dipelajari. Mereka mengungkapkan jika seseorang
belajar atau bekerja keras lalu tidur mereka akan 10 kali lebih baik ketimbang
mereka terjaga.
Sebelumnya,
peneliti melibatkan 99 relawan yang diminta duduk didepan komputer dan
diwajibkan mempelajari aplikasi tiga dimensi. Adapun tujuan riset adalah untuk
mengetahui cara manusia belajar dan beradaptasi dengan pengetahuan barunya.
Mereka diizinkan untuk tidur siang dan kemudian bermimpi tentang tugas yang
diberikan.
Peneliti
mencatat, mereka yang tidur memiliki kemampuan 10 kali lebih baik daripada yang
tidak tidur atau mereka yang tidak mimpi. Hasil riset menduga tidur saat
bekerja atau bermimpi merupakan jalan untuk memperoleh kemampuan yang lebih
baik.
Pemimpin
riset, Professor Robert Stickgold, Harvard Medical School berpendapat
riset yang dilakukan pihaknya benar-benar menarik, setelah 100 tahun perdebatan
tanpa henti tentang fungsi dari mimpi. Riset ini menunjukan kepada kita bahwa
mimpi merupakan bagian dari aktivitas otak yang terintegrasi dan coba memahami
informasi baru yang masuk. Bukan mimpi yang membuat pikiran menjadi lebih baik
tetapi bagian dari otak yang bekerja keras untuk mengingat cara yang harus
dilakukan kemudian dijabarkan pada mimpi yang lalu berujung pada perbaikan
kemampuan.
Selain
pengaruh positif diatas, mimpi masih mempunyai beberapa manfaat lainnya,
seperti:
Ø Mimpi
membantu memecahkan masalah.
Penelitian terbaru Harvard Medical School, para peneliti melaporkan bahwa
mimpi adalah cara otak mengolah, mengintegrasikan dan memahami informasi baru.
Jika kamu belajar menghadapi tes atau sedang mempelajari tugas baru, kamu
mungkin mempertimbangkan untuk mengambil tidur siang atau tidur lebih awal. Berikut ini alasannya:
Ketika bermimpi otak akan membantu belajar dan memecahkan masalah. Disarankan
untuk meningkatkan kualitas tidur dan menghindari kebisingan di kamar tidur,
seperti TV, yang dapat memberikan dampak negatif panjang pada kualitas mimpi.
Ø
Terkadang mimpi adalah luapan emosi diri
Seringkali mimpi berhubungan dengan pemahaman tentang diri kita dan dunia
di sekitar kita. Kadang-kadang mimpi adalah spektrum emosi dari yang kita
rasakan di dunia nyata. Dengan ini mimpi dapat menjadi ajang untuk menyampaikan
emosi yang ada pada diri seseorang.
Ø
Inspirasi melalui mimpi
Tahun 1797, akibat pengaruh opium
penyair Samuel Taylor Coleridge tertidur dan mengarang 300 bait puisi. Ketika
ia bangun puisi itu masih diingatnya,
dan langsung dituliskannya pada selembar kertas. Namun, hal seperti ini
membutuhkan konsentrasi sehingga saat ia disela oleh seorang tamu, dia tak
ingat lagi sisanya.
2.5 Pengaruh Negatif Mimpi
Pengaruh
negative dari mimpi, sebenarnya hanya terjadi tergantung pada bagaimana
pemikiran seseorang tentang mimpi. Pemikiran yang menganggap bahwa mimpi
merupakan suatu pertanda/ ramalan yang mempengaruhi hidup seseorang, sehingga
hal-hal yang dilakukan didunia nyata akan dikaitkan atas dasar mimpi. Ini tentu
dapat mempengaruhi kehidupan orang tersebut, karena mimpi terkadang tidak
selalu indah.
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan
Mimpi merupakan
salah satu jenis aktivitas alam bawah sadar yang melibatkan penglihatan,
pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra-indra lain dalam tidur. Terjadinya
mimpi disebabkan oleh reaksi aneh pikiran yang terjaga antara sadar dan tidak
sadar. Saat terlelap, kita mengalami beberapa tingkatan tidur. Pada
tahap Rapid Eye Movement (REM) kita pun
mulai bermimpi.
Penglihatan dalam mimpi antara wanita dan pria
berbeda. Wanita lebih mempunyai mimpi yang beragam dan beraneka warna dari pada
pria. Mimpi mempunyai banyak pengaruh positif, diantaranya :
1.
Meningkatkan kemampuan otak
2.
Inspirasi melalui mimpi
3.
Terkadang mimpi adalah luapan emosi diri
4.
Mimpi membantu memecahkan masalah.
Mimpi juga dapat membawa dampak negative namun, hanya
terjadi tergantung pada bagaimana pemikiran seseorang tentang mimpi.
3.2 Saran
Pandanglah
mimpi sebagai cara melepaskan ketegangan sehari-hari, atau saluran untuk
mengekspresikan kegelisahan, kesempatan untuk mengungkapkan reaksi atau
kepribadian yang tersembunyi, dan terkadang jalan keluar bagi masalah-masalah
yang tidak bisa diselesaikan secara logis. Atau mimpi juga dapat dianggap
sebagai bunga tidur yang membuat hidup lebih menarik. Bahkan mimpi burukpun
masih memberi manfaat bagi kita minimal sebagai pengingat. Jadi jika memberikan
begitu banyak manfaat, mimpi pasti bukanlah menjadi hal yang buruk.
Daftar Pustaka
§ Lassiter,
Rhianon. 1999. Misteri Supranatural. Jakarta: PT Alex Media Komputindo.
§ Craze,
Richard. 2010. Tafsir Mimpi. Yogyakarta: PT Kanisius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar