Lukisan rekaan dari lubang hitam di depan galaksi Bima Sakti yang bermassa 10x massa matahari kita, dilihat dari jarak 600 km.
MISTERI lubang hitam yang bertebaran di angkasa lepas
dikatakan menyamai konsep kejadian aneh yang terjadi di Segitiga Bermuda, apabila
kapal atau kapal terbang yang melintasi kawasan perairan itu raib secara
tiba-tiba.
Bagaimanapun, lubang hitam seumpama lubang gergasi,
ukurannya lebih luas daripada matahari serta langit di angkasa menyedot apa
saja yang mendekatinya termasuk planet. Malah kekuatan tarikannya menyebabkan
cahaya yang tidak memilik kekuatan juga tidak mampu melepaskan diri.
Misteri yang menyelubungi kejadian lubang hitam itu
bagaimanapun hanya mampu dikaji dari jauh lantaran kemampuan sains dan
teknologi manusia nyata masih belum mampu membawa mereka menghampiri lubang
itu.
Menggunakan teleskop dan pengamatan terhadap bintang yang
disesuaikan pula dengan berbagai hukum fisik yang berada sekitar bumi, berbagai
teori dikemukakan bagi mengisi kekosongan pada ruangan jawaban yang dicetuskan
misteri alam itu.
Teori ini dipakai ahli astronomi adalah teori yang sama
digunakan alat penyedot gas hampa – kekuatan lubang hitam terjadi berikutan
tarikan gravitasi dalam lubang itu adalah kuat berbanding dengan tarikan
sekelilingnya. Justru, apa saja yang menghampirinya akan disedot.
Bagaimanapun, kekuatan gravitasinya ‘luar biasa’ dan amat
dahsyat. Dikatakan jika kekuatan gravitasi itu wujud di bumi, ia akan
menjadikan ukuran planet ini menjadi sekecil bola yang berjejari sekitar
satu sentimeter.
Teori lobang hitam sebenarnya dikemukakan lebih 200 tahun
lalu. Pada 1783, ilmuwan Barat, John Mitchell mencetuskan teori mengenai
kemungkinan wujudnya lubang hitam selepas beliau meneliti teori graviti Isaac
Newton.
Beliau berpendapat jika objek yang dilemparkan tegak lurus
ke atas akan terlepas dari pengaruh gravitasi bumi selepas mencapai kejahuan
lebih 11 kilometer perdetik, maka tentu ada planet atau bintang lain yang
memiliki gravitasi lebih besar daripada bumi.
Bagaimanapun, perkataan ‘lubang hitam’ pertama kali
digunakan ahli fisika Amerika Syarikat, John Archibald Wheeler pada 1968.
Wheeler memberi nama tersebut karena lubang hitam tidak dapat dilihat,
cahaya turut ditarik ke dalamnya sehingga kawasan sekitarnya menjadi gelap.
Menurut teori evolusi bintang, asal lubang hitam adalah
sejenis bintang biru yang memiliki suhu permukaan melebihi 25,000 darajat
Celcius. Ketika pembakaran hidrogen di bintang biru yang memakan waktu
kira-kira 10 juta tahun selesai, ia menjadi bintang biru raksasa.
Kemudian, bintang itu menjadi dingin dan bertukar kepada
bintang merah raksasa. Dalam fase itulah, akibat tarikan gravitasinya sendiri,
bintang merah raksasa mengalami ledakan dahsyat atau disebut Supernova dan
menghasilkan dua jenis bintang iaitu bintang Netron dan lubang hitam.
Pengamatan dari teleskop sinar-X ruang angkasa selama lebih
dari satu dekade, menunjukkan kekuatan tarikan gravitasi lubang itu menyebabkan
ada bintang yang hancur dan ditelan olehnya.
Sebelum ini, ahli astronomi sudah melihat bagaimana lubang
hitam menyedot gas yang berterbangan di sekitarnya. Gas yang disedot itu
menjadi panas sehingga memancarkan radiasi dalam berbagai panjang gelombang,
mulai daripada gelombang radio hingga gelombang cahaya tampak dan sinar-X.
Berdasarkan pengamatan, ahli astronomi dari Max Planck
Institute for Extraterrestrial Physics, Jerman, pernah melihat sebuah bintang
yang mendekati lubang hitam raksasa akhirnya lhilang ditelan lubang itu.
Lubang hitam raksasa yang dilihat itu berada di pusat
galaksi RX J1242-11 yang jaraknya dianggarkan 700 juta tahun cahaya dari bumi.
Bintang yang disedut lubang hitam itu pula memiliki ukuran sebesar matahari
sistem tata surya kita.
Bintang itu hancur sedikit demi sedikit dan disedot ke dalam
lubang itu selama beberapa hari. Pada peringkat awalnya, bintang itu kehilangan
gas yang berada di sekelilingnya.
Selepas itu, bintang itu menjadi panas hingga jutaan darajat
Celcius dan hilang ditelan lubang hitam. Dalam proses itu, ia melepaskan tenaga
yang kuat iaitu setara dengan tenaga yang dihasilkan pada ledakan Supernova.
Ahli astronomi mengesan kedudukan lubang hitam dengan
memperhatikan cahaya di sekitar bintang ataupun gas di angkasa. Apabila di
suatu tempat itu tidak ditemui cahaya tetapi di sekitarnya terdapat banyak
objek angkasa menuju ke satu titik dengan kecepatan tinggi sebelum hilang, maka
titik tersebut ditandakan sebagai lubang hitam.
Terdapat banyak lubang hitam di seluruh semesta malah ada
teori yang mengatakan di galaksi Bima Sakti ini juga terdapat sebuah lubang hitam.
Justru timbul persoalan sama, apakah matahari dan planet yang
mengelilinginya termasuk bumi akan disedut lubang hitam itu?
Ahli astronomi memberikan jawaban, ‘tidak’ karena berbanding
galaksi lain, lubang hitam di Bima Sakti dikatakan dalam keadaan tenang
disebabkan sedikit saja objek sekitar yang disedotnya.
Misteri yang menyelubungi lubang hitam akan terus menarik
minat ahli astronomi sehingga satu jawaban yang benar diperoleh. Selagi
manusia belum mampu menjelajah jauh ke luar angkasa, saat itu pula jawapbn itu
gagal diperoleh dan berbagai teori tanpa bukti akan terus dikemukakan bagi
‘menyelesaikan’ misteri alam itu.
Fakta: Lubang Hitam
Dikenal sebagai ‘bintang hitam’ dan ‘singularitas’.
Ditemukan pada 1783 oleh John Mitchell.
Luasnya melebihi ukuran matahari.
Menyedot apa saja di sekelilingnya termasuk bintang dan cahaya.
Teori sedotan akibat tarikan gravitasi di lubang hitam lebih kuat dari kawasan sekitarnya.
Teori menyatakan ia terjadi akibat letusan Supernova bintang merah raksasa.
Dikenal sebagai ‘bintang hitam’ dan ‘singularitas’.
Ditemukan pada 1783 oleh John Mitchell.
Luasnya melebihi ukuran matahari.
Menyedot apa saja di sekelilingnya termasuk bintang dan cahaya.
Teori sedotan akibat tarikan gravitasi di lubang hitam lebih kuat dari kawasan sekitarnya.
Teori menyatakan ia terjadi akibat letusan Supernova bintang merah raksasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar